Laba-Laba
Ini
bukanlah kisah tentang perjalanan sekelompok manusia akan kecintaannya terhadap
alam, tapi inilah kisah tentang sekelompok manusia akan kecintaannya terhadap
pertemanan. Kelompok ini bukan sekedar kelompok yang hanya berkumpul untuk
mengisi waktu luang, tapi kelompok ini berkumpul demi satu tujuan dalam setiap
perjalanannya. Kelompok ini seperti laba-laba yang suka membuat jaring dimana
saja, mereka berkumpul sudah bertahun-tahun dan tidak pernah pindah dari
sarangnya. Namun, anggota mereka sekarang sudah mulai menipis dan sang induk
laba-laba tidak lagi mudah untuk melahirkan anaknya. Perjalanan ini dimulai
oleh ide dari salah satu orang dari kelompok itu. Dia bernama Balboa, orang
yang jenaka dan menyukai kelampauan kesadaran dalam dirinya. Sering sekali ia
melukai temannya sendiri dan kata-kata kotor kerap keluar dari mulutnya seperti
karbon dioksida yang keluar dari hidungnya. Suatu sore Balboa berangkat
meninggalkan rumahnya untuk bertemu dengan teman-temannya di pantai. Setibanya
di pantai ia menemui salah satu teman dari kelompoknya yang bernama Camry untuk
membicarakan perjalanan yang luar biasa bagi dirinya meskipun tidak untuk
temannya itu. Sore menyelimuti pembicaraan mereka berdua tanpa diketahui oleh
teman lainnya disudut lain daerah pantai. Ditemani rokok dan kopi dingin yang
hilang kehangatannya karena angin pantai, Balboa meminta Camry untuk memimpin
perjalanan kelompoknya menuju gunung, karena ia tahu bahwa Camry adalah seorang
petualang sejati, dia adalah orang yang selalu mendedikasikan hidupnya hanya
untuk alam. Setelah cerita banyak tentang ketertarikan Balboa untuk mengajak
kelompoknya tersebut pergi menuju dataran tertinggi di pulaunya, dengan hisapan
rokok terakhir Camry setuju atas permintaan Balboa untuk mengarungi perjalanan
yang terlihat berat baginya. Karena Camry tahu bahwa ia akan membawa sekelompok
amatiran kedalam hutan dan terlihat bahwa itu akan menjadi tantangan bagi
dirinya sendiri. Akhirnya pembicaraan mereka ditutup oleh malam yang nampak
tidak terlalu suram seperti malam biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar