Laba-Laba Tua
Malam
tiba tepat waktu seperti biasanya, Balboa dan Camry mengunjungi tempat teman
lamanya di sudut kota. Akhirnya tepat pukul Sembilan malam mereka berjumpa
dengan kedua teman lamanya. Balboa dan Camry mengajak teman lamanya ini untuk
ikut dalam perjalanan mereka. Condro adalah lilin yang siap menerangi
kegelepan. Hatinya penuh kebaikan dan suka memperingatkan teman-temannya untuk
sembahyang. Manusia yang selalu siap akan panggilan Tuhan. Meskipun ia tahu
bahwa Balboa dan Tondo adalah orang yang suka melanggar peraturan Tuhan, tapi
ia tidak pernah menyerah untuk mengajaknya sembahyang. Dia adalah anggota yang
lebih tua dari Balboa dan teman-temannya, manusia pencinta kecap dan telur ini dulu
pernah menjadi anggota pencinta alam disekolahnya, namun kesibukan dan
cita-cita yang menghambat anak rantauan ini mengarungi pegunungan. Sementara Iam
adalah pendiam sejati, namun ia mempunyai kata ajaib jika ia gunakan untuk melindungi
dirinya seperti ular yang berpura-pura mati jika diketahui oleh mangsanya.
Mereka adalah laba-laba tua yang siap untuk mengikuti perjalan kelompok
laba-laba yang dipimpin oleh Camry. Sebenarnya masih banyak laba-laba tua
lainnya, namun waktu sudah tak dapat dihindari lagi dan mungkin itu adalah
alasan yang sangat kuat untuk menjawab setiap pertanyaan. Malam itu mereka
semua sangat puas dengan cerita pengalaman mereka dulu. Merasa janjinya sudah
terpenuhi untuk hari ini, Balboa dan Camry bergegas untuk pulang. Tak melupakan
rasa hormat, Condro mengucapkan kalimat keselamatan “hati-hati dijalan.. Tuhan
akan menjagamu…” Balboa dan Camry hanya membalaskan senyum pada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar